Hal-hal Tentang Madu yang Sering Ditanyakan

Apa itu Lebah Trigona? Belum pernah dengar istilah itu sebelumnya.
LEBAH TRIGONA adalah jenis lebah yang tidak bersengat (stingless bee) yang dalam Bahasa Sunda terkenal dengan nama "tewel". Dalam Bahasa Jawa dikenal sebagai "klanceng" atau "lanceng". Dan dalam Bahasa Minang disebut "gala-gala" atau "galo-galo".

Mengapa rasa madu Trigona kadang terasa asam & terkadang pahit?
Adanya rasa asam atau pahit dalam madu Trigona disebabkan oleh beberapa hal berikut:
1. Kandungan beberapa jenis asam penting dan esternya dalam madu. Semakin tinggi kadar asam dalam madu tentunya membuat madu terasa semakin asam/pahit dan tentunya semakin baik pula khasiatnya.
2. Adanya campuran yang homogen antara madu dengan bee polen (serbuk sari) serta propolis.
3. Lebah Trigona memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil, dibandingkan dengan lebah madu pada umumnya. Bentuk anatomi yang lebih kecil ini memungkinkan lebah Trigona untuk mengambil nektar dan polen sampai ke bagian terdalam bunga. Selain itu, lebah Trigona juga mampu mengambil makanan dari bunga-bunga kecil dari tumbuhan semacam perdu dan rumput-rumputan, yang kebanyakan adalah tumbuhan jenis herbal, yang tentunya memiliki khasiat khusus untuk pengobatan. Hal ini sejalan dengan beberapa hasil penelitian yang menunjukkan bahwa madu Trigona mengandung asam organik dan nutrisi serta enzim yang lebih variatif.
Mengapa madu ada yang berharga murah dan ada yang berharga mahal, padahal sama-sama madu asli?
Madu yang biasa kita jumpai di pasaran adalah madu kategori Apis, yang berasal dari lebah yang bersengat. Madu jenis ini rasanya manis dan yang selama ini umum dikonsumsi masyarakat.
Ada 3 level kualitas untuk madu Apis ini, yaitu:
1. Level tertinggi, Apis Dorsata.
Dikenal juga sebagai madu hutan atau madu odeng.
Harga madu manis ini biasanya paling mahal karena berasal dari lebah liar yang ada di hutan-hutan. Kandungan gizinya paling tinggi. Hanya pemburu yang sudah berpengalaman yang bisa memanennya, karena masuk ke dalam-dalam hutan serta resiko sengatnya yang sangat tinggi.
2. Level menengah, Apis Serena.
3. Level terendah, Apis Melifera.
Jenis inilah yang paling banyak dan umum dijual di pasaran. Harganya cenderung lebih murah karena biasanya bersumber dari para peternak lebah. Meski demikian, madu yang berasal dari lebah yang liar tentu juga ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back To Top