Tampilkan postingan dengan label serba-serbi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label serba-serbi. Tampilkan semua postingan

Cara Diet Madu untuk Menurunkan Berat Badan

Mungkin banyak di antara kita yang sudah tau tentang manfaat kecantikan yang bisa didapatkan dari madu. Tapi apakah Anda tau bahwa ternyata madu juga adalah asupan yang sangat efektif untuk menurunkan berat badan? Menurut suatu penelitian, kita bisa menguruskan badan dalam waktu sekitar tiga minggu, hanya dengan mengonsumsi sesendok madu sebelum tidur. Kedengarannya seperti muluk-muluk?
Berikut ini penjelasan mengapa madu bisa bekerja sangat efektif untuk menurunkan berat badan.
ganti gula pada makanan dengan madu
Gantilah Gula pada Makanan Sehari-hari dengan Madu

Apa sih yang dimaksud dengan diet madu?

Peneliti diet madu, Mike McInnes, menemukan bahwa para atlet yang mengonsumsi makanan kaya fruktosa (seperti madu) akan membakar lemak lebih banyak sekaligus meningkatkan stamina. Madu berfungsi sebagai bahan bakar bagi hati untuk memproduksi glukosa. Glukosa inilah yang menjaga kadar gula otak agar tetap tinggi, dan yang kemudian "memaksa" otak untuk melepaskan hormon yang bekerja membantu membakar lemak.

Gimana cara melakukan diet madu ini supaya hasilnya bisa maksimal?

Caranya ternyata sangat mudah dan sederhana. Cukup ganti asupan gula kita sepanjang hari dengan madu. Selain itu, kita juga harus mengonsumsi sekitar tiga sendok madu yang diminum dengan air hangat, setiap malam sebelum tidur.
Kombinasikan diet madu ini dengan program olahraga rutin, misalkan tiga kali dalam seminggu. Coba dan rasakan hasilnya. Dari penelitian, didapatkan rata-rata hasil penurunan berat badan yang cukup signifikan.

Ada mekanisme pada otak manusia, yang menyebabkan orang selalu pengin makan atau minum yang manis-manis. Penelitian tersebut di atas menunjukkan bahwa mekanisme otak itu bisa dimatikan sepenuhnya dengan rutinitas diet madu ini. Nah, gimana cara kerjanya?

Menurut McInnes, kebanyakan dari kita berjuang untuk menurunkan berat badan karena, kenyataannya, kita memang terlalu banyak mengonsumsi gula dan makanan olahan. Ketika kita mengonsumsi madu sebelum tidur, tubuh mulai membakar lemak lebih banyak pada jam-jam awal kita tidur.
Dan apabila kita lanjut ke tahap berikutnya, yaitu mengganti semua gula olahan dengan madu, tubuh akan menyeimbangkan kembali sinyal otak yang tadinya merangsang kita untuk selalu makan atau minum yang manis-manis.
perhatikan semua jenis pemanis yang dimasukkan dalam masakan sehari-hari
Perhatikan Semua Pemanis yang Dimasukkan dalam Masakan

Hasil yang bisa kita dapatkan dari diet madu ini sebenarnya sangat luar biasa. Tapi jangan lupa untuk selalu meperhatikan hal-hal berikut ini.

Ganti semua gula dengan madu.

Ganti semua gula dengan madu, termasuk juga pemanis buatan. Daripada gula, gunakanlah madu untuk teh, kopi, sereal, dan lain sebagainya. Jangan lupa juga untuk memperhatikan apa yang kita masukkan ke dalam masakan sehari-hari.

Stop makan junk food.

Junk food adalah makanan olahan yang mengandung "kalori kosong". Supaya diet madu bisa berfungsi maksimal, ayo kita stop konsumsi junk food! Pilihlah karbohidrat dari jenis non-olahan. Tepung olahan yang terkandung dalam pasta dan nasi putih, misalnya, dapat langsung menyebabkan kadar gula darah melonjak. Pilih tepung gandum sebagai gantinya karena bagus untuk pencernaan dan akan membuat kita merasa kenyang dalam waktu yang relatif lebih panjang.

Konsumsi protein.

Jaga kadar protein dalam makanan secukupnya. Tapi, jangan keliru, pastikan juga agar kita tetap mengonsumsi protein setiap kali kita makan, karena protein akan membantu membuat kita kenyang dan juga menghindari kenaikan gula darah yang mengarah pada keinginan makan yang manis-manis.

Hati-hati memilih buah-buahan.

Buah-buahan adalah pilihan yang sudah pasti saat kita sedang dalam program diet. Tapi ketahuilah bahwa sebagian buah-buahan mengandung kadar gula yang tinggi dan bertentangan dengan program diet madu. Kurangi asupan buah-buahan tersebut, atau pilih buah-buahan rendah karbohidrat, seperti beri-berian dan rhubarb (sejenis pohon keladi atau talas).

Tanpa nasi putih.

Konsumsi nasi putih diketahui dapat meningkatkan insulin tubuh. Diet madu akan sangat baik dan efektif bila kita bisa menghindari makan nasi putih, apalagi dalam porsi yang banyak.
Okee... sekarang kita semua sudah punya gambaran soal khasiat diet madu dan cara-caranya. Nah... bayangkan jika Sobat sudah menjalankan itu semua dan berhasil melakukan diet atau menurunkan berat badan! Baju-baju lama yang tersimpan begitu saja di lemari mulai bisa dipakai kembali, atau sekarang akan lebih mudah memilih model pakaian di toko-toko; atau lebih pede saat hangout bareng teman-teman.

Agar manfaat diet madu bisa berhasil, ingat selalu untuk gunakan madu asli dan murni yang bisa sobat dapatkan melalui kami.

Mitos Cara Membedakan Madu Asli & Palsu (Bag. 1)

Saya pernah dikasih tau oleh seorang teman soal cara membedakan madu asli dan palsu. Lalu teman saya itu ternyata taunya juga karena diinfokan oleh salah seorang kerabatnya. Dan memang ternyata, setelah saya cek sana-sini, banyak info cara membedakan madu asli dan palsu yang bersifat "katanya" dan "katanya". Artinya, kebanyakan orang ternyata sudah "disesatkan" oleh info yang terlanjur keliru. Tentu teman saya dan orang-orang yang sudah menginfokan dia soal cara membedakan madu itu tidak bermaksud "ngarang" atau sengaja memberikan info palsu. Tapi info dan berita-berita seperti itu sudah terlanjur dianggap benar. Apalagi juga sudah bertahun-tahun diceritakan dan diiyakan saja oleh banyak orang. Istilah untuk hal seperti itu adalah "bias konfirmasi". 

Mitos Tentang Cara Membedakan Madu Asli dan Palsu

Apa saja mitos-mitos itu?

Yang pertama adalah madu asli tidak bakal dikerubungi semut. 

Apa iya semut tidak suka (doyan) dengan manisnya madu asli? Info yang sudah terlanjur dikenal adalah demikian, dan sering sekali dilogiskan dengan argumen bahwa semut hanya suka produk gula hasil olahan (gula putih dan sebagainya). Sedangkan manis gula alami tidak bakal didekati semut. Maka kalau madunya dikerubungi semut, seolah-olah ada campuran gula putih di dalam madunya. 
Kenyataanya, madu itu sendiri adalah gula alami. Tentunya, selain alami, juga, segar,  penuh gizi serta enak pula. Secara alamiah, hampir semua manusia suka yang manis-manis, tentu semut juga tidak mau ketinggalan. Faktanya, sejak nektar masih di pohon atau masih di kelopak bunga saja, semut-semut sudah mulai gentayangan dan makan, bahkan duluan, sebelum lebah-lebah berdatangan. 
Dari pengalaman para peternak saat memanen lebah madu yang langsung dari sarang-sarang di hutan atau yang dari kotak stup budidaya, tetesan-tetesan madu yang tercecer pun langsung diburu semut-semut. Orang-orang awam yang belum punya peternakan lebah atau belum pernah panen madu memang jarang ada yang tau kalau semut itu suka juga dengan madu asli. Maka tidak heran mitos seperti ini berkembang luas di masyarakat awam. 
Nah, sekarang kebalikannya, kalau sobat ketemu tetesan atau ceceran madu yang tidak dikerubungi semut; atau katakanlah dalam jangka beberapa waktu setelah madu menetes dan tidak ada satupun semut yang datang, berhati-hatilah! Bisa jadi madu itu adalah madu buatan. Lebih fatal lagi kalau ternyata dalam pembuatannya dicampurkan bahan-bahan kimia dan/atau formalin. 

Mitos Tentang Cara Membedakan Madu Asli dan Palsu

Mitos yang kedua adalah madu yang bisa mengkristal adalah madu palsu. 

Madu yang disimpan setelah beberapa waktu akan membentuk kristal, terutama di bagian atas (permukaan madu) atau bawah (di dasar wadah) atau bahkan di samping (di dinding wadah). Ini biasa terjadi pada madu yang disimpan agak lama. Orang-orang awam akan langsung menuduh madu tersebut sudah dicampur gula, entah gula pasir atau gula jawa atau gula kelapa. 
Faktanya, lebah mengambil nektar dari berbagai sumber, bermacam jenis bunga dan tumbuhan. Kita tau bahwa nektar sendiri berbentuk cairan manis (gula alami) yang berarti kandungan dominannya adalah glukosa. Jadi pembentukan kristal pada gula adalah hal yang alami. Otomatis, madu asli pun secara alami bisa membentuk kristal. 
Bedanya hanya pada sedikit atau banyak pembentukan kristalnya. Hal ini akan bergantung pada jenis nektar yang diambil oleh lebah. Misal, dari data yang saya himpun, salah satu pembentukan kristal madu yang paling banyak adalah yang berasal dari nektar bunga karet. Lalu, pembentukan kristal madu yang sedikit atau tidak terlalu banyak dan biasanya terbentuk di bagian permukaan madu adalah dari nektar bunga sono keling atau sono brid. 
Agak rumit memang menentukan model pembentukan kristal ini, karena sebagai contoh, pada permukaan madu hutan yang asli pun bisa terjadi pembentukan kristal. Jadi, sobat tidak perlu termakan mitos soal pembentukan kristal pada madu asli.

Mengenal Lebih Dekat Produk Lebah Madu Trigona

Oleh Prof. M. Sahlan
Dosen, Peneliti dan Pengabdi Masyarakat di Dept. Teknik Kimia, Universitas Indonesia.
Peneliti dunia perlebahan, rekayasa protein, genetika, herbal dan hal-hal yang berhubungan dengan produk alam.
Artikel kami sunting demi daya baca yang lebih baik, tanpa mengubah banyak isi, kata, serta kalimat aslinya.
=======================
Prof. Dr. Eng. Muhamad Sahlan, S.Si., M.Eng. dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI) meneliti senyawa propolis untuk atasi virus COVID-19 ia dosen yang melakukan penelitian terhadap senyawa propolis yang kemudian diterapkan untuk menghadapi penyakit Virus Corona
Prof. Dr. Eng. Muhamad Sahlan, S.Si., M.Eng. - Dosen Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Lebah merupakan hewan yang sangat istimewa, produk-produk yang dihasilkannya sangat bermanfaat bagi manusia. Tapi tahukah Anda tentang lebah khas yang hidup di negara tropis seperti di Indonesia ini?
Ukuran badannya lebih kecil dari lalat tapi masih lebih besar dari nyamuk. Mereka menghasilkan madu yang rasanya relatif lebih asam dibandingkan dengan rasa madu biasa.
Biasanya lebah-lebah tersebut membuat koloni di bekas-bekas bambu yang tidak terpakai, di batang-batang pohon yang sudah rapuh, serta banyak ditemukan di daerah yang dekat dengan hutan atau kebun-kebun yang luas.

Mereka adalah LEBAH TRIGONA. Dalam Bahasa Sunda terkenal dengan nama "tewel", dalam Bahasa Jawa biasa disebut dengan "klanceng" atau "lanceng", dan dalam Bahasa Minang dikenal dengan nama "Gala-gala" (atau Galo-galo).

Selain rasa madunya yang lebih asam dibandingkan dengan madu dari jenis lebah yang lain (jenis Apis Melifera atau Apis Dorsata), lebah Trigona ini juga menghasilkan bahan baku PROPOLIS yang terbilang banyak, apabila dibandingkan dengan ukuran sarang dan madunya.
Bahan baku Propolis dari lebah ini juga mudah untuk dipanen. Bisa dipanen kapan saja dan dipanen ketika panen madu.
Kandungan Propolis dari bagian luar di sekitar koloni lebah berwarna hitam dan keras, sedangkan bagian bahan Propolis pembungkus madu berwarna coklat kehitaman dan lunak.
Ketika madu diproduksi banyak oleh lebah, maka bahan baku Propolis dari tempat madu diproduksi lebih banyak dibandingkan dengan Propolis luar. Begitu juga sebaliknya. Kandungan Propolis dari bagian luar lebih tinggi, sekitar 67%, dibandingkan kandungan Propolis pembungkus madu.

Selain madu dan Propolis, Lebah Trigona ini juga menghasilkan bee bread atau yang biasa dikenal sebagai BEE POLEN, yaitu suatu padatan berwarna kuning yang berada disekitar madu. Rasa dari Polen ini sedikit asam, namun tidak seasam madunya. 

Selama ini produk ini jarang sekali dimanfaatkan, karena kesulitan untuk memisahkannya dengan lilin. 
Peternak dari Kab. Lombok Barat Berusaha membuat polen menjadi minuman juice yang sehat dan enak. Minuman ini memiliki kandungan gizi yang tinggi dan memiliki khasiat yang baik bagi tubuh manusia. Tapi jika dikonsumsi berlebihan akan menimbulkan efek mulas pada perut.
Produk lain seperti royal jelly dan racun, belum menjadi andalan lebah ini.
Indonesia memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan lebah jenis ini, karena mudah untuk diternak, modal usaha yang murah dan banyak sekali produk yang dihasilkannya. 
Salah satu daerah yang saat ini intensif mengembangkan lebah jenis Trigona ini adalah Lombok Barat, Lombok Timur dan Lombok Utara. Ada sekitar 100.000 stuf yang tersebar di seluruh pulau Lombok.

Back To Top